KARANG TARUNA

 on Kamis, 17 September 2015  

PEMUDA BERGERAK

 “Beri aku seratus orang tua maka kan ku cabut semeru dari akarnya dan beri aku sepuluh pemuda maka akan ku goncangkan dunia” kalimat ini pernah diucapkan oleh presiden pertama RI sebagai bapak proklamator Ir. Soekarno dan sampai saat ini masih menggetarkan jiwa. Dari kalimat tersebut dapat kita pahami bahwa peran pemuda begitu besar dalam hal apapun. sebagai contoh pada tahun 1998 para pemuda dan para aktivis mahasiswa bersatu untuk melengserkan pemerintahan orde baru untuk merevolusi sistem pemerintahan yang lebih pro rakyat dan usaha para pemuda ini pun dianggap
berhasil dan mampu melengserkan pemerintahan orde baru.
Persatuan Pemuda-pemudi Rejosari atau disingkat PAPPER merupakan sebuah organisasi kepemudaan yang berada di dusun Rejosari Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Organisasi ini diketuai oleh Prayoga Kusuma dan wakilnya Inderanata dengan anggotanya sekitar 50 orang termasuk beberapa pengurus.
Ada banyak sekali program kerja (prokja) yang disusun oleh para anggota kepemudaan ini. Kegiatan yang baru saja dilaksanakan ialah membuat kolam lele, menanam ubi, dan menanam serai. Hal ini dilakukan karena para anggota PAPPER sadar akan kebutuhan organisasi yang tidak bisa hanya mengandalkan iuran kas bulanan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Maka dari itu mereka berfikir untuk membuat suatu hal yang bisa menambah debit kas mereka.
Belum lama ini mereka mencoba untuk menanam serai dan ubi kayu dengan harapan agar pada saat panen nanti bisa dijual. Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong swasembada mulai dari membersihkan rumput sekitar lahan sampai menanam ubi dan serai tersebut.


Para pemuda Rejosari bergotong royong menanam ubi kayu


Selang beberapa minggu mereka mempunyai ide baru untuk membuat kolam lele yang juga dikerjakan secara gotong royong. Mereka membeli bibit dan membeli pakan dari kas yang ada. Kolam dibuat yang dibuat berukuran 3x5 meter dengan alas terpal. Air kolam didapatkan dari parit di dekat kolam yang kadang-kadang mengalir karena ada orang yang membeli air untuk mengairi sawah.


Kolam sederhana yang dibuat oleh para pemuda Rejosari


Kendala-kendala usaha yang dihadapi dalam wawancara penulis kepada salah seorang anggota pemuda diantaranya karena ini bisnis bersama mereka masih takut-takut apabila nanti banyak ikan yang mati, belum ada mitra yang diajak bekerjasama untuk membeli hasil panen ikan dan hasil tanaman yang sesuai dengan harga pasar. Biasanya didatangi tengkulak dengan harga yang murah sehingga hal ini membuat ragu-ragu/ takut jika nantinya akan rugi dan modal usaha yang relatif kecil nominalnya sehingga bisnis yang dijalankan hanya dalam skala kecil. Para anggota juga menyambut antusias jika nanti ada yang mau mengajari mereka untuk belajar berbisnis, membibitkan lele atau jenis ikan lainnya.


Yogyakarta, 17 September 2015

Noverando Deni P P

KARANG TARUNA 4.5 5 Unknown Kamis, 17 September 2015 PEMUDA BERGERAK  “Beri aku seratus orang tua maka kan ku cabut semeru dari akarnya dan beri aku sepuluh pemuda maka akan ku goncangk...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TRIMAKASIH

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

J-Theme